Rabu, 11 Maret 2009


Ingin menambah sedikit lagi soal diskusi ttg kapitalisme yg mengambil
bungkus baru bernama globalisasi (ato dikenal jg dengan neo-liberalisme).
Sangat disarankan utk melihat film dokumenter yang sudah saya sertakan link
nya sebelumnya.
Dari sana Kita akan diperlihatkan bagaimana Mata rantai agenda global yang
berpengaruh langsung terhadap nasib Tionghoa di Indonesia dan kehidupan yang
Kita alami saat ini. Misalnya pembantaian massal "komunis" tahun 65 yang
sesungguhnya merupakan salah satu dampak dari perang antara sistim
kapitalisme dan komunisme, yang kemudian berlanjut sampai ke proses
pemiskinan (dampak globalisasi) yang saat ini terjadi (selain diperparah Ingin menambah sedikit lagi soal diskusi ttg kapitalisme yg mengambil
bungkus baru bernama globalisasi (ato dikenal jg dengan neo-liberalisme).
Sangat disarankan utk melihat film dokumenter yang sudah saya sertakan link
nya sebelumnya.
Dari sana Kita akan diperlihatkan bagaimana Mata rantai agenda global yang
berpengaruh langsung terhadap nasib Tionghoa di Indonesia dan kehidupan yang
Kita alami saat ini. Misalnya pembantaian massal "komunis" tahun 65 yang
sesungguhnya merupakan salah satu dampak dari perang antara sistim
kapitalisme dan komunisme, yang kemudian berlanjut sampai ke proses
pemiskinan (dampak globalisasi) yang saat ini terjadi (selain diperparah
oleh mentalitas pejabat negara yang korup...spineless menurut istilah yang
dipakai oleh Pramoedya Ananta Toer).

Proses pemiskinan yang saat ini terjadi di Indonesia (seperti dalam surat
pernyataan INFID yg saya forwardkan sebelumnya), juga berarti proses
pemiskinan utk tionghoa. Malah utk tionghoa, ibarat udah jatuh ketimpa
tangga (walau sekarang Kita bisa bernapas sedikit lebih lega), krn ditambah
peraturan2 diskriminatif yg membuat tionghoa tidak bisa bergerak leluasa utk
kegiatan pemertahanan hidupnya. Saudara2 Tionghoa yang miskin yang paling
merasakan dampak dari sistem yg tidak adil (baik itu globalisasi maupun
kebijakan dalam negeri).

Dengan informasi2 yang saya forwardkan sebelumnya, semoga kawan2 bisa
melihat lebih banyak lagi Mata rantai-Mata rantai yang berkait langsung
dengan nasib tionghoa di Indonesia khususnya, dan masyarakat Indonesia pada
umumnya. Proses pemiskinan dari praktek tidak adil kapitalisme ini tidak
hanya menjadi masalah komunitas etnis lain di Indonesia, tapi juga menjadi
masalah komunitas tionghoa yg merupakan bagian komunitas di Indonesia.
Karena itu, proses pemecahan masalah ini tidak bisa dilakukan
sendiri-sendiri, tapi harus bersama2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar