Rabu, 11 Maret 2009


Munculnya globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan dampak negatif di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan berdampak kepada nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.


Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.

2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.

3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

· Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang

2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.


Ingin menambah sedikit lagi soal diskusi ttg kapitalisme yg mengambil
bungkus baru bernama globalisasi (ato dikenal jg dengan neo-liberalisme).
Sangat disarankan utk melihat film dokumenter yang sudah saya sertakan link
nya sebelumnya.
Dari sana Kita akan diperlihatkan bagaimana Mata rantai agenda global yang
berpengaruh langsung terhadap nasib Tionghoa di Indonesia dan kehidupan yang
Kita alami saat ini. Misalnya pembantaian massal "komunis" tahun 65 yang
sesungguhnya merupakan salah satu dampak dari perang antara sistim
kapitalisme dan komunisme, yang kemudian berlanjut sampai ke proses
pemiskinan (dampak globalisasi) yang saat ini terjadi (selain diperparah Ingin menambah sedikit lagi soal diskusi ttg kapitalisme yg mengambil
bungkus baru bernama globalisasi (ato dikenal jg dengan neo-liberalisme).
Sangat disarankan utk melihat film dokumenter yang sudah saya sertakan link
nya sebelumnya.
Dari sana Kita akan diperlihatkan bagaimana Mata rantai agenda global yang
berpengaruh langsung terhadap nasib Tionghoa di Indonesia dan kehidupan yang
Kita alami saat ini. Misalnya pembantaian massal "komunis" tahun 65 yang
sesungguhnya merupakan salah satu dampak dari perang antara sistim
kapitalisme dan komunisme, yang kemudian berlanjut sampai ke proses
pemiskinan (dampak globalisasi) yang saat ini terjadi (selain diperparah
oleh mentalitas pejabat negara yang korup...spineless menurut istilah yang
dipakai oleh Pramoedya Ananta Toer).

Proses pemiskinan yang saat ini terjadi di Indonesia (seperti dalam surat
pernyataan INFID yg saya forwardkan sebelumnya), juga berarti proses
pemiskinan utk tionghoa. Malah utk tionghoa, ibarat udah jatuh ketimpa
tangga (walau sekarang Kita bisa bernapas sedikit lebih lega), krn ditambah
peraturan2 diskriminatif yg membuat tionghoa tidak bisa bergerak leluasa utk
kegiatan pemertahanan hidupnya. Saudara2 Tionghoa yang miskin yang paling
merasakan dampak dari sistem yg tidak adil (baik itu globalisasi maupun
kebijakan dalam negeri).

Dengan informasi2 yang saya forwardkan sebelumnya, semoga kawan2 bisa
melihat lebih banyak lagi Mata rantai-Mata rantai yang berkait langsung
dengan nasib tionghoa di Indonesia khususnya, dan masyarakat Indonesia pada
umumnya. Proses pemiskinan dari praktek tidak adil kapitalisme ini tidak
hanya menjadi masalah komunitas etnis lain di Indonesia, tapi juga menjadi
masalah komunitas tionghoa yg merupakan bagian komunitas di Indonesia.
Karena itu, proses pemecahan masalah ini tidak bisa dilakukan
sendiri-sendiri, tapi harus bersama2.

Rabu, 04 Maret 2009

cara-cara menghadapi era globalisasi


cara-cara menghadapi era globalisasi

1. menyaring budaya-budaya asing yang masuk ke negara kita harus yang sesuai dengan kepribadian bangsa.
2. mencintai atau membeli produk dalam negeri sendiri.
3. meningkatkan produksi dalam negeri agar dapat bersaing dengan produksi negara-negara maju.
4. berusaha mengikuti perkembangan iptek.
5. tidak bergaya hidup bermewah-mewahan.
6. meningkatkan iman dan takwa pada Tuhan YME.

globalisasi adalah sesuatu keadaan dimana batas-batas negara mulai luruh.semua hubungan antar negara bersifat bebas.dan menyebabkan masuknya budaya-budaya yang sehingga terjadi asimilasi,perdagangan bebas,modernisasi,inovasi,discovery.masyarakat pun lebih bersifat konsumtif.untuk itu kita harus lebih waspada dalam menghadapi era globalisasi saat ini.